02 May 2012

Hakikat Teknologi Pendidikan, Pembelajaran dan Desain Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang

Hakikat pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat yaitu pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi ataumetafisik. Kedua pendekatan tersebut tentunya dapat melahirkan jawabanyang berbeda-beda mengenai apakah hakikat pendidikan itu. Di dalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebutmencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yangakan merupakan dasar analisis yang akan membangun ilmu pengetahuanyang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihatsebagai sesuatu proses yang interen dalam konsep manusia. Artinyamanusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.

Istilah belajar sebenamya telah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada era sekarang ini, hampir semua orang mengenal istilah belajar. Namun apa sebenamya belajar itu, rasanya masing-masing orang mempunyai tangkapan yang tidak sama.
Sejak manusia ada, sebenamya ia telah melaksanan aktivitas belajar. Oleh sebab itu, kiranya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa aktivitas itu telah ada sejak adanya manusia.
Mengapa manusia melaksanakan aktivitas belajar ? Jawabannya adalah karena belajar itu salah satu kebutuhan manusia. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar. Oleh karena manusia adalah makhluk belajar, maka sebenamya di dalam dirinya terdapat potensi untuk diajar.

Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di sepanjang waktunya, manusia banyak melaksanakan “ritual-ritual” belajar.

Apa sebenamya belajar itu, banyak ahli yang memberikan batasan. Belajar mempunyai sejumlah ciri yang tak dapat dibedakan dengan kegiatan-kegiatan lain yang bukan belajar. Oleh karena itu, tidak semua kegiatan yang meskipun mirip belajar dapat disebut dengan belajar.

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting / vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermaksan bila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa.

1.2.  Rumusan Masalah

Pokok bahasan dalam makalah yang berjudul “Hakekat Teknologi Pendidikan, Pembelajaran dan Desain Pembelajaran”, penulis membagi berdasarkan kisi-kisi sekaligus rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah Pengertian Teknologi Pendidikan ?
2.      Apakah Pengertian Pembelajaran?
3.      Apakah Pengertian Hakekat Desain Pembelajaran?
4.      Bagaimana Sifat Desain Pembelajaran?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran
1. Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan adalah   merupakan suatu  proses integral  yang meliputi manusia, prosudur, ide-ide peralata dan organisasi, dalam menganalisis  masalah serta merancang, melaksanakan , menilai dan mengelola pemecahan masalah itu yang berhubungan dengan  segala aspek  belajar manusia (Yusuf hadi Miarso.1984)  pengertian ini memberikan pemahaman  kepada kita bahwa teknologi pendidikan  itu  mempunyai cakupan yang cukup  luas dan mendalam yaitu mencakup segala aspek yang berkaitan  dengan proses  pendidikan. Hal inilah   yang menyebabkan perkembangan  konsep teknologi  pendidikan sejalan dengan perkembangan yang terjadi dengan dunia pendidikan atau dunia  kediklatan.
Selanjutnya bahwa Teknologi pendidikan juga dapat ditafsirkan, merupakan bidang spesialisasi dari ilmu dan praktek pendidikan, memberikan prioritas perhatian pada proses belajar dengan merancang dan menggunakan pesan, peroses penyusunan dengan melibatkan orang dan mesin dalam lingkungan pendidikan, kegiatan meliputi perencanaan, produksi, seleksi, manajemen  dan pemamfaatan  orang  dan mesin serta seluruh sistem instruksional.
Teknologi pendidikan itu  bukan berarti penggunaan produk teknolologi dalam bidang pendidikan misalnya , seperti pendingin ruangan, penggunaan komputer dan sebagainya.tapi  teknologi pendidikan tersebut adalah sebuah pendekatan yang unik yaitu berupa pengintegrasian secara sistematis keseluruhan fungsi pengembangan dan pengelolaan  sumber –sumber  belajar yang  memungkinkan anak didik  terlibat dalam proses belajar.



2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

2.2. Landasan Teoritik
1.Humanistik
Teori ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk , memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil apabila sipembelajar telah memahami lingkungan nya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain sipembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya .
Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-masingindividu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkanpotensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Menurut aliran Humanistik para pendidik sebaiknya melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini . Beberapah psikolog humanistik melihat bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih baik dan belajar. Secara singkat pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.
Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk mengembangkan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Keterampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik. Dalam teori humanistik belajar dianggap berhasil apabila pembelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami prilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya.
2. Teori Behavioris
Teori behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner, berpendapat bahwa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku. Teori pembelajaran mereka kebanyakannya dihasilkan dengan. Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara ‘rangsangan’ dan ‘gerakbalas’ yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Ujian ini bisa bersifat sebagai suatu usaha yang dapat merubah tingkah laku orang agar bisa lebih baik. Maka perubahan inilah yang di sebut pembelajaran. Secara umumnya memang teori behavioris menyatakan bahwa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya. Teori ini juga menjelaskan bahwa tingkah laku pelajar dapat diperhatikan dan diprediksi apakah mengarah ke hal positif atau negative.



3. Teori Kognitif
Teori kognitif pula berpendapat bahwa pembelajaran ialah suatu proses pendalaman yang berlaku dalam akal pikiran, dan tidak dapat diperhatikan secara langsung dengan tingkah laku. Ahli-ahli psikologi kognitif seperti Bruner dan Piaget menjelaskan kajian kepada berbagai jenis pembelajaran dalam proses penyelesaian masalah dan akal berdasarkan berbagai peringkat umur dan kecerdasan pelajar. Teori-teori pembelajaran mereka adalah bertumpu kepada cara pembelajaran seperti pemikiran cerdik, urgensi penyelesaian masalah, penemuan dan pengkategorian. Menurut teori ini, manusia memiliki struktur kognitif, dan semasa proses pembelajaran, otak akan menyusun segala pernyataan di dalam ingatan.
4. Teori Konstruktivis
(a) Belajar merupakan pembangunan pengetahuan berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya,
(b) Belajar merupakan penafsiran seseorang tentang dunianya,
(c) Belajar merupakan proses yang aktif di mana pengetahuan dikembangkan berdasarkan pengalaman dan perundingan (negosiasi) makna melalui berbagai informasi atau mencari kesepakatan dari berbagai pandangan melalui interaksi atau kerja sama dengan orang lain.

2.3. Hakekat Desain Pembalajaran
Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4). Sedangkan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembalajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1983). Desain pembelajaran juga diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik, dan media.
Desain Pembelajaran sebagai disiplin, juga sering disebut ilmu pembelajaran (Degeng, 1989; Reigeluth,1983). Kedua disiplin ini menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran. Ilmu Pembelajaran mendekati tujuan ini dengan berpijak pada teori pembelajaran deskripotif, sedangkan mendekati desain pembelajaran mendekati tujuan yang sama berpijak pada teori pembelajaran perskriptif.
Ilmuan Pembelajaran lebih menaruh perhatian pada pengamatan variable hasil pembelajaran yang muncul akibat manipulasi suatu metode dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Ilmuan Pembelajaran lebih berupaya untuk mendesripsikan hasil pembelajaran. Perhatikan yang berbeda dicurahkan oleh perancang pembelajaran. Ia lebih menaruh perhatian upaya untuk mempreskripsikan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan acuan kerja seperti ini, perancang pembelajaran bekerja dengan menggunakan teori-teori pembelajaran (preskriptif) yang dihasilkan oleh Ilmuan Pembelajaran.

2.4. Sifat Desain Pembelajaran
1)      Berorientasi pada peserta didik
Desain pembelajaran memang mengacu pada peserta didik. Setiap individu peserta didik dipertimbangkan memiliki kekhasan masing-masing. Menurut Smaldino, et al (edisi 8, 2005) setiap peserta didik memiliki perbedaan karena:
a)      Karakteristik umum
Sifat internal yang mempengaruhi penyampaian materi seperti kemampuan membaca, jenjang pendidikan, usia, atau latar belakang sosial.
b)      Kemampuan awal atau prasyarat
Kemampuan dasar yang harus dimiliki peserta didik sebelum peserta didik mempelajari kemampuan baru. Jika kemampuan awal ini kurang maka sebenarnya yang menjadi mata rantai penguasaan materi dan menjadi penghambat bagi proses belajar
c)      Gaya belajar
Gaya belajar ini merupakan berbagai aspek psikologis yang mempengaruhi dan berdampak pada penguasaan kemampuan atau kompetensi. Cara mempersepsikan sesuatu hal, motivasi, kepercayaan diri, tipe belajar ( verbal, visual, kombinasi dan sebagainya)
2)      Alur berfikir sistemik
Konsep sistem dan pendekatan system diterapkan secara optimal dalam desain pembelajaran sebagai kerangka berfikir. Sistem sebagai rangkaian komponen dengan masing-masing fungsi yang berbeda, bekerja sama dan berkordinasi dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar jika diuraikan terjadi seperti sebagai suatu sistem. Keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaannya dapat disebabkan oleh salah satu kompenen saja. Jadi jika ada perbaikan maka seluruh komponen harus ditinjau kembali.
3)      Empiris dan berulang
Setiap model desain pembelajaran bersifat empiris. Model apapun yang diajukan oleh pakar telah melalui kajian teori dan serangkaian uji coba yang mereka lakukan sendiri sebelum dipublikasikan. Pada pelaksanaannya, pengguna dapat menerapkan dan memperbaiki setiap tahap berulang kali sesuai dengan masukan demi untuk efektifitas pembelajaran.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, pemanfaatan, manajemen dan evaluasi terhadap proses-proses dan sumber-sumber untuk belajar.Sumber daya manusia yang mengelola pendidikan harus memiliki kemampuan akademis dan profesional handal untuk mengembangkan dan/atau menerapkan teknologi pendidikan agar penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih berkualitas, efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
Perencanaan pembelajaran dan desain pembelajaran itu berbeda. Perencanaan pembelajaran lebih menekankan pada proses pengembangan atau penerjemah suatu kurikulum sekolah. Sedangkan desain pembelajaran menekankan pada proses merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa.
Dalam menyusun atau mengembangkan sebuah perencanaan pembelajaran yang perlu dipertimbangkan adalah kurikulum yang berlaku di suatu lembaga. Sedangkan dalam menyusun atau mengembangkan desain pembelajaran perlu memerhatikan siswa itu sendiri. Dan dalam desain pembelajaran, desainer berperan sebagai sutradara.



1 komentar:

Unknown on September 13, 2014 at 2:24 AM said...

sama-sama gan, mampir lagi ke blog saya ya...

Post a Comment

 

Blogroll

Selamat Datang

Memberi motivasi lebih sulit dari pada memunculkannya, dan akan lebih sulit lagi memotivasi diri sendiri dari pada memotivasi orang lain. Munculkan motivasi dalam diri selama darah masih mengalir, jantung masih berdetak. Salam manis...

|-ShiJitSuKi-| Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template